Bukan Cuma Penyuluh, KostraTani Tanggung Jawab Seluruh Fungsional di BPP

By Admin


nusakini.com - Surabaya, Jawa Timur [B2B] - Komando Strategis Pembangunan Pertanian [KostraTani] yang digagas oleh Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo bukan semata menjadi tugas dan tanggung jawab BPPSDMP, namun wajib didukung dan dilaksanakan 16 fungsional di BPP di antaranya Analisis Ketahanan Pangan, Pengawas Alsintan dan Medik Veteriner. Artinya, KostraTani bukan hanya tanggung jawab penyuluh pertanian di kecamatan, namun didukung penuh oleh seluruh unit kerja eselon satu Kementerian Pertanian RI melalui fungsionalnya di BPP.

"KostraTani memang berpusat di BPP tapi yang bekerja dan bertanggung jawab bukan hanya penyuluh pertanian. Bisa pingsan dia, kalau semua dibebankan pada penyuluh. Penyuluh adalah fungsional utama di BPP namun tidak semua hal bisa dia tangani. Misalnya medik veteriner terkait sektor peternakan atau analisis ketahanan pangan maupun analisis pasar hasil pertanian," kata Kabid Penyelenggaraan Penyuluhan - Pusluhtan BPPSDMP, I Wayan Ediana saat menguraikan secara teknis tentang KostraTani kepada para KPA dan PPK bidang penyuluhan dari 34 provinsi di Surabaya, Selasa malam [25/4].

I Wayan Ediana mengingatkan bahwa KostraTani adalah pusat kegiatan pembangunan pertanian tingkat kecamatan, yang merupakan optimalisasi tugas, fungsi dan peran Balai Penyuluhan Pertanian [BPP] memanfaatkan teknologi informasi [TI] dalam mewujudkan kedaulatan pangan nasional.

"Hal itu selaras dengan sasaran umum dan strategi utama BPPSDMP 2020 hingga 2024 untuk mewujudkan SDM pertanian yang profesional, mandiri, berdaya saing dengan jiwa kewirausahaan. Sementara strategi utama BPPSDMP adalah penyuluhan, pendidikan, pelatihan dan reformasi birokrasi yang bertujuan mendukung KostraTani," kata I Wayan Ediana pada kegiatan 'Bimtek Kelembagaan Ekonomi Petani [KEP] dan Korporasi Petani bagi Petugas Pendamping di Lokasi KostraTani' setelah dibuka oleh Kepala Pusat Penyuluhan Pertanian [Pusluhtan BPPSDMP] Leli Nuryati mewakili Kepala BPPSDMP Prof Dedi Nursyamsi di Surabaya pada Selasa petang [25/4].

Kegiatan Bimtek KEP bersamaan dengan kegiatan 'Konsolidasi Tim Verifikasi dan Validasi Data Sistem Informasi Penyuluhan Pertanian [Simluhtan] di Pusat dan Provinsi' yang diikuti hampir 200 peserta dari seluruh Indonesia.

Sebagaimana diketahui petugas pelaksana KostraTani di BPP meliputi Penyuluh Pertanian, Mantri Tani/KCD, Anggota Poktan/Gapoktan/KUB, Medik Veteriner - Paramedik Veteriner, Pengawas Alsintan, Analisis Ketahanan Pangan, Analisis Pasar Hasil Pertanian, Operator IT, POPT - PHMP - PVPT dan Wastukan -Wasbitnak yang bertanggung jawab pada pelaksanaan tugas Agriculture Operation Room [AOR] di KostraTani/BPP mendukung kinerja AOR di Kostrada dan Kostrawil hingga AWR KostraTanas di Kementerian Pertanian sebagai pusat operasi dan pengendalian KostraTani.

"Harap diingat dan wajib disampaikan ke seluruh penyuluh dan pemangku kepentingan pertanian bahwa KostraTani bukan menghapus kelembagaan BPP, tapi memperkuat tugas, fungsi dan peran BPP melalui pemanfaatan TI," kata I Wayan Ediana yang didampingi Kasubbid Kelembagaan Petani, Yoyon Haryanto selaku moderator.

Peran BPP dalam KostraTani tidak berubah, tetap melaksanakan tiga tugas utama BPP sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan, pembangunan pertanian, pusat pembelajaran plus pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.

Tampak hadir Kasubbid Informasi dan Materi Penyuluhan, Septalina Pradini serta sejumlah fungsional penyuluh Kementan di antaranya Inang Sariyati, Suwarna dan Susi Deliana.

Mentan SYL bertekad membangun pertanian berlandaskan teknologi era 4.0 maka KostraTani mengusung aplikasi utama seperti pertanian yang diusung oleh aplikasi online yang dikembangkan unit-unit eselon satu Kementan antara lain data kelembagaan petani dan penyuluhan seperti Simluhtan [BPPSDMP], ekspor komoditas pertanian dengan GratiEks [Barantan] produk hortikultura Gedor Horti [Ditjen Hortikultura] dan produk perkebunan Grasida [Ditjen Perkebunan].

"Penyuluh pertanian menjadi salah satu motor penggerak KostraTani sesuai tugas, fungsi dan peran bersama-sama dengan fungsional lain di BPP melaksanakan perannya sebagai KostraTani melalui AOR," kata I Wayan Ediana.

Elaborasi teknis tentang fungsi dan tugas KostraTani sebagai 'gerakan' tersebut direspons positif oleh seluruh peserta, seperti diutarakan pejabat bidang penyuluhan dari Provinsi Sulawesi Tengah, yang mengaku 'mendapat pencerahan' dari penjelasan I Wayan Ediana, karena selama ini informasi KostraTani lebih banyak didapat dari media massa, media sosial dan keterangan dari pejabat terkait maupun penyuluh di provinsinya. [Liene]